05 August 2020

Memaafkan membawa ketenangan jiwa



Memaafkan membawa ketenangan jiwa.

قال الحسن بن علي رضي الله عنهما ؛

لو أن رجلا شتمني في أذني هذه واعتذار في أذني الأخرى لقبلت عذره ،

Sayyidina Al Hasan bin Ali r.hma berkata :

Jika ada seorang yg mencaci di telingaku yg ini kemudian meminta maaf di telingaku yg satunya, nescaya akan kuterima kemaafannya.

Allahu Robbi
Hebatnya mereka dan bersihnya hati mereka dalam memaafkan manusia. 

Kemaafan akan membawa ketenangan dan kebahagiaan hati.

Sebenarnya kita bukan hanya memaafkan seseorang atas sebab untuk membebaskan dia dari rasa bersalah, beban atau penyesalan tapi sebenarnya kita memaafkan adalah untuk diri sendiri.

Cuba perhatikan aliran air. Apa jadi kalau sesuatu terkumpul dan bertakung terlalu lama? Air tak dapat mengalir lancar, jadi keruh dan kotor.

Begitu juga hati.

Kita terlalu sukar nak memaafkan, dan bertukar menjadi benci, dendam dalam hati. Maka hati kita pun kotor dan hasilnya kita tak dapat lihat hikmah dan kebaikan dalam memaafkan. Ia menjadi puncanya hati tidak tenang.

Maka, maafkanlah.

Sungguh, kemaafan tidak akan mengubah apa yang telah terjadi, tapi InsyaAllah ia akan membawa sesuatu yang baik di masa hadapan. Menjadikan hati lebih lembut dan mampu melihat hikmah di sebalik apa yang telah berlaku. 

Perkataan "maaf" bukan hanya akan menggembirakan hati orang yang dimaafkan tetapi ia akan membawa kepada kegembiraan kita di masa hadapan. 

- Ustaz Hj Jafri bin Abu Bakar Mahmoodi -


No comments:

Post a Comment

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya sangat menghargai komen yang diberikan, jika komen itu tidak melanggar apa jua sensitiviti. Kalau ada pelanggaran, saya tidak akan teragak-agak untuk memadamnya tanpa menyiarkannya. Terima kasih!